Photo Credit: Google Images
Ketemu lagi dengan Aryo. Kali ini aku mau menceritakan pengalamanku sendiri yang baru-baru ini aku alami, yaitu saat mengikuti acara Camping di kampus dengan adik-adik dari himpunan mahasiswa (HIMA).
Kejadian ini aku alami tepatnya tanggal 17 Maret 2012. Pada pagi harinya kami (aku dan adik-adik HIMA) pergi ke tempat bersejarah di provinsi Riau yaitu candi Muara Takus dan Masjid Jami` Kampar dan malamnya dilanjutkan dengan acara Camping di hutan kampus (sedikit catatan, kampus kami masih memiliki wilayah yang luas dan masih banyak hutan serta semak belukarnya).
Berhubung bus yang kami naiki sering mogok, kami baru sampai ke Pekanbaru saat maghrib. Begitu sampai di kampus, aku langsung pulang ke kosan, mandi dan bertukar pakaian. Saat hendak berangkat lagi tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan baru berhenti sekitar pukul 22.00 WIB. Begitu hujan berhenti segera aku menuju ke hutan tempat Camping dengan mengendarai sepeda motor.
Begitu sampai di dekat jalan menuju ke hutan yang hanya berupa jalan setapak, kulihat sudah banyak motor yang terparkir disana. Namun aku tak berani masuk sendirian kelokasi perkemahan, karena selain jalannya gelap suasananya juga cukup membuat bulu kuduk berdiri.
Akhirnya kuputuskan untuk menunggu dipinggir hutan hingga tak lama kemudian datang dua orang adik tingkat yang bernama Rizal dan Roby. Rizal bertanya "Abang kok masih disini? tak masuk kedalam?". Aku jawab "Tak berani Zal, lagipula abang tak punya senter, takut pula nanti salah jalan". "Kalau begitu ayolah, Rizal punya HP senter. tapi baterainya tinggal dikit, jadi nanti abang cepat-cepat aja jalannya ya".
Akhirnya kami masuk ke dalam hutan menuju lokasi perkemahan. Awalnya aku di depan, Rizal yang menyenter jalan dari belakang. Tapi karena cahaya senternya sering terhalangi oleh badanku akhirnya kusuruh Rizal yang berjalan duluan dan aku mengikuti dari belakang. Saat itu aku mendengar suara langkah kaki dan suara hembusan nafas dibelakangku, namun karena kukira itu adalah Roby makanya aku merasa biasa saja.
Karena tak tahu jalannya akhirnya kami malah tersesat ke pinggiran Waduk Buatan, yang pemandangannya indah di siang hari, namun kurasakan begitu seram dan mencekam bila dikunjungi pada malam hari. Begitu sampai disana mulailah hawa-hawa tak enak kurasakan dibelakangku. Rizal berkata "Bang Aryo, nampaknya kita salah jalan lah. Tak ada nampak tanda-tanda ada acara perkemahan disekitar sini". Kupinjam sebentar HP senter Rizal dan kuarahkan kebelakangku... ternyata tidak ada siapa-siapa disana.
Tanpa pikir panjang kami langsung berebut lari kembali ke pinggiran hutan. Begitu sampai disana kulihat Roby masih duduk diatas motornya sambil merokok. Kutanya dia "Lho, Roby kok cepat banget sampai disini?". Dia kaget dan menjawab "Mana pula bang! awak dari tadi disini aja, tak ada ikut masuk ke dalam. Awak masih nunggu kawan beberapa orang lagi baru mau masuk ke dalam".
Langsung jantungku berdegup kencang. Jadi siapa yang mengikutiku dari belakang tadi?
- Aryo -
More Story: http://cerita-misteri.reunion.web.id/2012/07/siapa-yang-dibelakangku.html
Kejadian ini aku alami tepatnya tanggal 17 Maret 2012. Pada pagi harinya kami (aku dan adik-adik HIMA) pergi ke tempat bersejarah di provinsi Riau yaitu candi Muara Takus dan Masjid Jami` Kampar dan malamnya dilanjutkan dengan acara Camping di hutan kampus (sedikit catatan, kampus kami masih memiliki wilayah yang luas dan masih banyak hutan serta semak belukarnya).
Berhubung bus yang kami naiki sering mogok, kami baru sampai ke Pekanbaru saat maghrib. Begitu sampai di kampus, aku langsung pulang ke kosan, mandi dan bertukar pakaian. Saat hendak berangkat lagi tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan baru berhenti sekitar pukul 22.00 WIB. Begitu hujan berhenti segera aku menuju ke hutan tempat Camping dengan mengendarai sepeda motor.
Begitu sampai di dekat jalan menuju ke hutan yang hanya berupa jalan setapak, kulihat sudah banyak motor yang terparkir disana. Namun aku tak berani masuk sendirian kelokasi perkemahan, karena selain jalannya gelap suasananya juga cukup membuat bulu kuduk berdiri.
Akhirnya kuputuskan untuk menunggu dipinggir hutan hingga tak lama kemudian datang dua orang adik tingkat yang bernama Rizal dan Roby. Rizal bertanya "Abang kok masih disini? tak masuk kedalam?". Aku jawab "Tak berani Zal, lagipula abang tak punya senter, takut pula nanti salah jalan". "Kalau begitu ayolah, Rizal punya HP senter. tapi baterainya tinggal dikit, jadi nanti abang cepat-cepat aja jalannya ya".
Akhirnya kami masuk ke dalam hutan menuju lokasi perkemahan. Awalnya aku di depan, Rizal yang menyenter jalan dari belakang. Tapi karena cahaya senternya sering terhalangi oleh badanku akhirnya kusuruh Rizal yang berjalan duluan dan aku mengikuti dari belakang. Saat itu aku mendengar suara langkah kaki dan suara hembusan nafas dibelakangku, namun karena kukira itu adalah Roby makanya aku merasa biasa saja.
Karena tak tahu jalannya akhirnya kami malah tersesat ke pinggiran Waduk Buatan, yang pemandangannya indah di siang hari, namun kurasakan begitu seram dan mencekam bila dikunjungi pada malam hari. Begitu sampai disana mulailah hawa-hawa tak enak kurasakan dibelakangku. Rizal berkata "Bang Aryo, nampaknya kita salah jalan lah. Tak ada nampak tanda-tanda ada acara perkemahan disekitar sini". Kupinjam sebentar HP senter Rizal dan kuarahkan kebelakangku... ternyata tidak ada siapa-siapa disana.
Tanpa pikir panjang kami langsung berebut lari kembali ke pinggiran hutan. Begitu sampai disana kulihat Roby masih duduk diatas motornya sambil merokok. Kutanya dia "Lho, Roby kok cepat banget sampai disini?". Dia kaget dan menjawab "Mana pula bang! awak dari tadi disini aja, tak ada ikut masuk ke dalam. Awak masih nunggu kawan beberapa orang lagi baru mau masuk ke dalam".
Langsung jantungku berdegup kencang. Jadi siapa yang mengikutiku dari belakang tadi?
- Aryo -
More Story: http://cerita-misteri.reunion.web.id/2012/07/siapa-yang-dibelakangku.html
No comments:
Post a Comment